Kameraliputan.com — Maros— Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros diimbau untuk tidak menambah libur setelah lebaran Idul Fitri 2024.

Pemkab Maros akan memberikan sanksi bagi ASN yang mangkir di hari pertama berkantor.

Sanksi tersebut berupa penundaan kenaikan pangkat dan gaji.

Demikiandisampaikan Bupati Maros Chaidir Syam, Senin (15/4/2024).

“Jika sudah tiga kali tidak ikut apel maka akan diberikan sanksi disiplin berat,” ucapnya.

Pihaknya pun akan melakukan sidak ke masing-masing OPD.

Chaidir juga mengatakan, tidak memberlakukan work frok home (WFH).

Diketahui aturan WFH pasca Idul Fitri 1445 diedaran menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (SE MenPAN RB) Nomor 01 Tahun 2024, yang ditujukan kepada pejabat pembina kepegawaian di seluruh instansi pemerintah.

“Untuk  di Maros kami berlakukan WFO karena melihat kondisi masih tetap aman arus baliknya dan juga arus kendaraan terpantau lancar aman terkendali,” ujarnya.

Mantan Ketua DPRD Maros itu menyebut, ASN yang terjebak arus balik dan tidak memungkinankan berada di Maros segera melaporkan ke OPD masing-masing.

“Tapi untuk OPD pelayanan diwajibkan mulai masuk untuk memberikan pelayanan ke masyarakat,” tuturnya.

Libur atau cuti bersama Idulfitri 1445 Hijriah bagi ASN mulai pada 8 April dan berakhir pada 15 April 2024.

Kepadatan kendaraan terjadi di jalan Poros Maros-Makassar dan Poros Maros – Bone, dua hari terakhir.

Kepadatan terjadi ditengarai meningkatnya volume kendaraan memasuki arus balik mudik lebaran.

Perlambatan di beberapa titik pun tak dapat dihindari.

Salah satu pengendara asal Kabupaten Soppeng, Azka mengatakan dari Bone perlambatan paling terasa di Kecamatan Mallawa, teparnya di tebing yang sempat mengalami longsor beberapa waktu lalu.

“Kemudian di hutan Karaenta, walau tidak ada pengerjaan, tapi volume kendaraan memang meningkat sehingga terjadi perlambatan,” ujarnya, Minggu (14/4/2024).

Kemudian memasuki area kota Maros, kepadatan kembali terjadi di simpang BRI, Grandmall dan juga Bulu-bulu.

“Kalau di Bulu-bulu dan Grandmall sudah bukan perlambatan lagi, tapi sudah macet parah, karena volume kendaraan meningkat ditambah lagi kendaraan yang keluar masuk dari arah Mall,” ujarnya.

Ia menyebutkan, untuk melewati Kabupaten Maros, dirinya membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Padahal normalnya, hanya butuh 4 jam perjalanan dari Kabupaten Soppeng hingga Makassar.

“Paling lama itu 4 jam kalau lambat bawa mobilnya, tapi momen arus balik ini bisa sampai 5 jam baru sampai,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perhubungan Dinas PUTRPP Maros, Muhammad Darwis telah memetakan enam titik di Kabupaten Maros, yang diprediksi mengalami kemacetan saat mudik dan arus balik lebaran 2024.

Ia menyebutkan enam titik tersebut berada di Grand Mall dan pertigaan pasar Batangase. 

Jembatan timbang dan perempatan pasar tumpah Maccopa.

Kemudian  di Jembatan SPBU Buttatoa, Jembatan Maros kassi dan jalur poros Camba.

“Kalau jalur Camba itu macet terjadi jika ada kendaraan yang rusak,” katanya.

Pihaknya pun menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiapkan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.

Darwis menyebut ada tiga jalur alternatif untuk pemudik yang akan melintas dari arah Makassar-Maros.

Yakni di Pattene Kecamatan Marusu tembus ke Buttatoa. Kemudian di Desa Marumpa ke Data Kelurahan Pallantikang.

“Selanjutnya jalur di Batubassi bisa ke Tanralili, Mandai dan Moncongloe kemudian tembus ke Antang,” sebutnya.(*)