BANTAENG | JURNALCELEBES.CO – Saat menghadiri silaturrahmi bersama pjs Bupati Bantaeng, Drs. Benny Nurdin Yusuf, AMd LLAJ, MH didaulat oleh rekannya saat masih menjadi siswa SMAN 2 Bantaeng, sebagai Ketua Ikatan Alumni.

Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah SulselBar Kememhub RI ini, sebelum menjadi “Orang Penting” adalah siswa sekolah tersebut.

Pria pemilik darah keturunan China ini, adalah sosok pekerja keras dan melakoni hidup mulai dari bawah. Dirinya pernah mengecap pekerjaan sebagai penambal ban di pinggir jalan Bantaeng hingga kerasnya kehidupan juga dirasakan.

Seandainya saja, Benny Nurdin Yusuf tidak telaten dan memiliki pendidikan tinggi maka bisa jadi Ia bakal jadi preman jalanan karena karakter tegas dan keras mewarnai kehidupan pribadinya.

Nasib berkata lain, mantan pejabat Dishub Sulsel ini kini “Raja Jalanan”. Dirinya paling bertanggungjawab atas pengelolaan transportasi di Sulawesi Selatan dan Barat.

Tak heran, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab selalu berdasar aturan dan tak akan mundur sejengkal pun dalam target yang dicanangkan.

Bagi pengusaha yang usahanya berada di jalan nasional dan bersentuhan dengan kelancaran Lalu Lintas dan bandel atau sengaja tak mengurus Andal Lalin maka terlihat watak asli Benny Nurdin, keras dan tegas.

Begitu juga armada angkutan barang dan umum jangan pernah bermimpi melanjutkan perjalanan demi keselamatan di jalan raya. Posko Mudik lebaran 2018 di Terminal Regional Daya (TRD) misalnya. Beberapa armada bus tak diperkenankan melanjutkan perjalan sebelum melengkapi kelaikan jalan.

Jembatan timbang Maccopa menjadi leading sektor kerja. BPTD Wilayah XIX Sulselbar “Disulap” untuk membeti rasa nyaman dan pengawasan ketat tanpa pungutan liar. “Ada berani menerima pemberiaan dari sopir tinggal pilih dipecat atau ditemoatkan di Papua, “ujan salah satu pembina Jurnalis Online (JOIN) Sulsel ini.

IKA SMAN 2 Bantaeng dbawah kepemimpinan Benny Nurdin Yusuf, diyakini dapat memberikan konstribusi baik kepada alumni, sekolah maupun daerah Bantaeng dengan inovasi-inovasi pemikiran produktif. (*)