Maros – Gagal panen yang dialami petani berimbas cukup signifikan pada harga beras di pasar.

Sudah sepekan harga beras di Kabupaten Maros mengalami lonjakan. Dari Rp12 ribu per kg kini berada di angka Rp14 ribu.

Muhammad Rasul, salah satu pedagang di Pasar Tramo menyebut bahwa omzet jauh menurun.

“Langganan saya mulai kabur,” akunya.

Makanya, anggota Komisi II DPRD Maros, Muhammad Rusli Rasyid meminta pemerintah segera mengambil langkah.

“Kita dorong kopumdag (Dinas Kopurindag) lakukan operasi pasar. Jangan sampai ada pengusaha yang menimbun beras,” katanya.

“Kami setiap saat mengingatkan pemerintah terkait kelangkaan atau kenaikan harga karena kejadian ini berulang tiap tahunnya,” imbuh Hacel, sapaan akrab Rusli Rasyid.

Politikus Hanura itu menduga kenaikan harga beras ini disebabkan oleh petani yang menjual hasil panennya ke luar daerah.

“Karena harga tinggi dan tidak repot untuk mengolahnya lebih lanjut,” tuturnya.